Prudential

Prudential Perkuat Peran Agen Dorong Literasi Asuransi Masyarakat

Prudential Perkuat Peran Agen Dorong Literasi Asuransi Masyarakat
Prudential Perkuat Peran Agen Dorong Literasi Asuransi Masyarakat

JAKARTA - Di tengah meningkatnya pilihan kanal digital dan kemudahan akses informasi, pemasaran produk asuransi ternyata masih sangat bergantung pada peran manusia. 

Agen asuransi tetap menjadi penghubung utama antara perusahaan dan calon nasabah, terutama dalam menjelaskan manfaat, risiko, serta mekanisme klaim yang kerap dianggap kompleks. 

Kondisi ini juga dirasakan oleh PT Prudential Life Assurance yang menilai agen sebagai garda terdepan literasi asuransi di Indonesia.

Prudential menilai bahwa pemahaman masyarakat terhadap asuransi belum sepenuhnya terbentuk secara mandiri. 

Meski informasi tersedia secara luas di ruang digital, calon nasabah masih membutuhkan pendampingan langsung agar merasa yakin sebelum mengambil keputusan. Oleh karena itu, penguatan peran agen terus menjadi fokus utama perusahaan dalam mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Peran Agen Masih Menjadi Kunci Edukasi Nasabah

PT Prudential Life Assurance mengungkapkan hingga kuartal III/2025, perusahaan didukung oleh lebih dari 75.000 mitra bisnis agency atau tenaga pemasar yang telah berlisensi. 

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen menilai keberadaan agen memiliki peran krusial dalam memberikan edukasi kepada calon nasabah.

“Produk asuransi masih perlu untuk dijelaskan, karena calon nasabah biasanya mau bertanya mengenai cara klaim maupun tentang manfaat produk asuransi,” ungkapnya.

Menurut Karin, interaksi langsung memungkinkan agen memahami kebutuhan calon nasabah secara lebih mendalam, sekaligus membantu mereka memilih produk yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan finansial masing-masing.

Asuransi Kesehatan Butuh Penjelasan Lebih Mendalam

Karin menuturkan bahwa khusus untuk produk asuransi kesehatan, calon nasabah umumnya memiliki lebih banyak pertanyaan. Mereka ingin mengetahui perbedaan antar plan, manfaat yang ditanggung, hingga risiko yang tidak masuk dalam perlindungan polis.

Hal inilah yang membuat penjualan produk asuransi Prudential Life hingga kini masih dilakukan secara tatap muka melalui agen. Selain kanal tersebut, distribusi produk juga dilakukan melalui kerja sama dengan perbankan serta pemanfaatan aplikasi digital.

Namun demikian, Karin menegaskan bahwa peran agen tetap tidak tergantikan, terutama dalam membantu calon nasabah memahami detail polis yang sering kali bersifat teknis dan membutuhkan penjelasan langsung.

Penguatan Profesionalisme Agen Lewat Pelatihan Berkelanjutan

Untuk memastikan kualitas layanan, Prudential Life secara konsisten meningkatkan profesionalisme para agen melalui berbagai program pelatihan dan sertifikasi yang bersifat wajib. 

Langkah ini dilakukan agar agen mampu memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab kepada masyarakat.

“Sehingga mereka akan menjadi garda terdepan dalam melakukan literasi asuransi kepada masyarakat,” tegas Karin.

Di sisi lain, perusahaan juga mempermudah kerja agen dengan menyediakan aplikasi digital yang mampu menyusun ilustrasi manfaat secara personal sesuai kebutuhan calon nasabah. 

Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan sekaligus pengalaman nasabah dalam proses pembelian asuransi.

Preferensi Generasi Muda Tetap Mengarah ke Agen

Lebih jauh, Karin membeberkan bahwa berdasarkan riset internal perusahaan, generasi milenial dan generasi Z cenderung melakukan riset secara online sebelum membeli produk asuransi. Meski demikian, keputusan akhir pembelian tetap dilakukan melalui agen.

Sebagai informasi, sepanjang 2024 Prudential Indonesia memiliki 862 agen yang berkualifikasi Million Dollar Round Table (MDRT), yakni asosiasi internasional bagi agen asuransi terbaik di dunia.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan mencatat jumlah agen asuransi yang terdaftar dalam database mencapai 390.217 orang pada periode Juni 2025 hingga November 2025. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyampaikan bahwa pencatatan tersebut dimulai sejak Juni 2025 seiring kewajiban registrasi agen.

“Jumlah agen yang tercatat dalam database agen di OJK adalah sebesar 390.217 orang, tumbuh sebesar 12 persen dari posisi Juni 2025,” katanya.

Ogi juga merinci bahwa agen yang terdaftar di Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencapai 233.998 orang, meningkat sebanyak 29.329 orang atau tumbuh 14% dibandingkan Juni 2025.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index